Sejak kasus prostitusi menggunakan facebook di Surabaya terungkap, ternyata kejadian itu merupakan fenomena gunung es. Diindikasikan ada ribuan kegiatan prostitusi yang menggunakan media online seperti facebook dan yahoo messenger. Umumnya para pelaku prostitusi online ini bekerja sendiri dan sebagian lagi terorganisir. Seorang pekerja sex yang menggunakan media online mengaku ia bekerja sendiri dengan alasan lebih mudah dan uang yang ia peroleh seutuhnya dia kuasai. Selain itu menurutnya, biayanya relatif murah. Demikian penuturan seorang pekerja sex yang menggunakan media online saat di wawancarai TVOne.
Kasus prostitusi online merupakan fenomena gunung es. Sebenarnya penggunaan internet sebagai media penghubung para lelaki hidung belang dengan para pekerja sex sudah berlangsung lama. Menggunakan fasilitas chatting menyulitkan polisi untuk melacak para pelaku, sehingga para pekerja sex yang sedikit melek internet semakin leluasa dalam menjalankan kegiatan prostitusi tanpa merasa was-was di garuk polisi. Mereka bahkan tidak memerlukan komputer, karena mereka bisa menggunakan handphone untuk chatting atau membuka facebook.
Anak-anak ABG di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya hari-hari mereka tak lepas dari facebook dan YM. Jika tidak diawasi dengan ketat oleh orang tua, mereka bisa salah arah dan bukan tidak mungkin bisa terjerumus dalam dunia prostitusi. Teknologi memang selalu menciptakan budaya baru. Tentunya kita tidak bisa menyalahkan teknologi, yang perlu dibenahi adalah para pengguna teknologi.
Kasus prostitusi online merupakan fenomena gunung es. Sebenarnya penggunaan internet sebagai media penghubung para lelaki hidung belang dengan para pekerja sex sudah berlangsung lama. Menggunakan fasilitas chatting menyulitkan polisi untuk melacak para pelaku, sehingga para pekerja sex yang sedikit melek internet semakin leluasa dalam menjalankan kegiatan prostitusi tanpa merasa was-was di garuk polisi. Mereka bahkan tidak memerlukan komputer, karena mereka bisa menggunakan handphone untuk chatting atau membuka facebook.
Anak-anak ABG di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya hari-hari mereka tak lepas dari facebook dan YM. Jika tidak diawasi dengan ketat oleh orang tua, mereka bisa salah arah dan bukan tidak mungkin bisa terjerumus dalam dunia prostitusi. Teknologi memang selalu menciptakan budaya baru. Tentunya kita tidak bisa menyalahkan teknologi, yang perlu dibenahi adalah para pengguna teknologi.
Comments
Post a Comment